Adalah Narkissos, Narcissi atau lebih banyak dikenal sebagai Narcissus, yakni seorang perempuan muda nan rupawan yang tinggal di kota Boetia, Yunani Kuno. Meski ia seorang perempuan, Narcissus gemar berpenampilan seperti anak laki-laki. Hingga suatu hari seorang pemuda bernama Armeinias menyatakan cintanya kepada Narcissus.
Alih-alih menerima pernyataan cinta Armeinias, Narcissus malah menghadiahkan sebilah pedang sambil menolak cinta pemuda itu. Pedang tersebut kelak digunakan Armeinias untuk bunuh diri di hadapan Narcissus. Armeinias yang sekarat sakit hati pun berdoa kepada Dewa Nemesis agar suatu hari nanti Narcissus akan merasakan kepedihan yang sama pula; cinta yang ditolak dan menghadapi kematian.
Doa tersebut kemudian menjadi kutukan bagi Narcissus. Kutukan ini mulai menimpa Narcissus ketika suatu hari ia terpikat dengan seorang pemuda tampan yang dilihatnya di sebuah kolam. Pemuda tersebut begitu memesonakan Narcissus dan membuatnya merasa begitu jatuh cinta, sehingga ia pun betah berhari-hari berada di kolam itu hanya untuk menikmati ketampanan wajah sang pemuda idaman.
Hingga pada akhirnya Narcissus sadar bahwa wajah pemuda tampan itu tak lain adalah bayangan wajahnya sendiri dari pantulan permukaan air kolam. Kian hari Narcissus malah kian terjebak dalam perasaan cinta pada bayangan wajahnya sendiri. Narcissus jadi tak bisa mencintai orang lain selain bayangan dirinya sendiri. Kutukan itu pun berakhir dengan kematian Narcissus yang menusukkan pedang ke perutnya sendiri, cara kematian yang sama seperti Armeinias dulu.
Alih-alih menerima pernyataan cinta Armeinias, Narcissus malah menghadiahkan sebilah pedang sambil menolak cinta pemuda itu. Pedang tersebut kelak digunakan Armeinias untuk bunuh diri di hadapan Narcissus. Armeinias yang sekarat sakit hati pun berdoa kepada Dewa Nemesis agar suatu hari nanti Narcissus akan merasakan kepedihan yang sama pula; cinta yang ditolak dan menghadapi kematian.
Doa tersebut kemudian menjadi kutukan bagi Narcissus. Kutukan ini mulai menimpa Narcissus ketika suatu hari ia terpikat dengan seorang pemuda tampan yang dilihatnya di sebuah kolam. Pemuda tersebut begitu memesonakan Narcissus dan membuatnya merasa begitu jatuh cinta, sehingga ia pun betah berhari-hari berada di kolam itu hanya untuk menikmati ketampanan wajah sang pemuda idaman.
Hingga pada akhirnya Narcissus sadar bahwa wajah pemuda tampan itu tak lain adalah bayangan wajahnya sendiri dari pantulan permukaan air kolam. Kian hari Narcissus malah kian terjebak dalam perasaan cinta pada bayangan wajahnya sendiri. Narcissus jadi tak bisa mencintai orang lain selain bayangan dirinya sendiri. Kutukan itu pun berakhir dengan kematian Narcissus yang menusukkan pedang ke perutnya sendiri, cara kematian yang sama seperti Armeinias dulu.
0 komentar:
Posting Komentar
hehehe